AWATARA
AWATARA, Planet bumi adalah planet yang
paling istimewa, dihuni oleh beraneka ragam makhluk hidup, yang nyata maupun
tidak nyata dan yang paling utama adalah Bumi merupakan tempat meningkatkan
status jiwa bagi semua Atman dengan menjiwai makhluk hidup terutama dengan
mengambil wujud badan manusia. Di bumi ini jiwa-jiwa itu di tes kemampuannya
dengan suka duka, penderitaan dan kebahagiaan sehingga mampu meningkatkan
statusnya. Sebagai manusia dilengkapi akal dan pikiran untuk mendapatkan
pengetahuan, menimba ilmu yang terkandung di alam ini maupun ilmu pengetahuan
yang diturunkan sebagai sabda suci. Untuk menjaga kelestarian ciptaannya dan
menjadikan jiwa-jiwa ini bisa meningkatkan statusnya, maka oleh kehendak Hyang
Maha Pencipta diturunkan pengetahuan kepada umat manusia untuk melawan nafsu
aham karanya, mendekatkan diri kepada
sang pencipta sehingga akhirnya atmannya bisa menyatu kembali kepada tuhan. Tuhan
yang maha esa menurunkan pengetahuan itu kepada manusia melalui sabda-sabda
sucinya lewat intuisi yang dimiliki oleh manusia. Agar pengetahuan itu lebih
dipahami oleh manusia dan manusia pun lebih banyak dapat menerimanya, maka
tuhan menjadikan dirinya sendiri sebagai sad guru untuk menuntun umat manusia
kejalan tuhan. Tuhan menjadikan dirinya sebagai manusia disebut swayambhu manu
dan manusia titisan tuhan disebut awatara. Antara swayambhu manu dengan awatara
itu adalah sama.
Awatara
adalah manusia suci yang membawa misi atau kuasa tuhan untuk mengangkat status
manusia menuju ke jalannya. Maka ketika tuhan menjadikan dirinya sebagai
awatara, untuk memelihara dunia ini beliau disebut awatara wisnu. Ada sepuluh awatara wisnu yang turun kedunia
ini yang disebutkan dalam purana diantaranya : matsya awatara, kurma awatara,
waraha awatara, wamana awatara, narasinga awatara, parasu awatara, rama
awatara, krisna awatara, budha awatara dan kalki awatara. Perbedaan status,
wujud dan misi dari masing-masing awatara yang turun kedunia disesuaikan dengan
kebutuhan jaman yang terjadi. Tuhan menciptakan dirinya sendiri menjadi seorang
awatara untuk melindungi dharma, melindungi ciptaannya ketika terjadi bencana
besar yang melanda dunia yang ditimbulkan oleh keangkara murkaan. Untuk
mewujudkan kedamaian dunia, untuk melindungi dan menuntun umat manusia kejalan
yang benar. Orang yang membawa misi dharma dengan membawa kuasa ilahi, dengan
perjuangannya untuk membela kebenaran, melenyapkan keangkara murkaan. Misi
dharma yang diperankan untuk mengembalikan kepercayaan umat manusia terhadap
ajaran dharma. Ajaran dharma yang telah diturunkan sejak berabad-abad yang
silam, mengalami pasang surut bersama perputaran jaman, sehingga perlu
diajarkan kembali secara benar agar tetap tegak. Karena dengan ajaran dharmalah
terangkat status kejiwaan umatnya, sehingga umat manusia mengenal jati dirinya
sebagai atman yang berasal dari hyang maha tunggal. Jiwa-jiwa yang lahir dengan membawa misi
dharma yang dilengkapi dengan kuasa ilahi adalah jiwa-jiwa yang lahir dari alam
ketuhanan yaitu alam di atas swah loka seperti : Tapa loka, Jana loka, Maha
loka dan Satya loka.
Kelahiran
awatara ke dunia ini ketika beliau masih hidup tidak banyak dikenal orang,
walaupun mereka lahir dekat dilingkungannya dan mengenalnya, namun mereka tidak
mempercayainya, bahkan ada yang memusuhi. Demikian pula mereka yang datang ini
tahu dan ingin mendapatkan berkatnya belum tentu berhasil, sehingga merekapun
akhirnya tidak mempercayainya. Banyak yang datang dengan nafsunya ingin
memiliki sesuatu dan mendapat berkatnya untuk sesuatu, banyak pula yang datang
dengan egonya bahwa dia sendiri telah memiliki kelebihan dalam tertentu.
Awatara adalah tuhan turun kedunia atau manusia ilahi yang lahir ke dunia
dengan membawa misi ketuhanan dan membawa kuasa ilahi untuk mengatur dunia dan
insan ciptaannya ketika dilanda tirani. Sebelum datang kepadanya hendaknya hal
ini yang perlu disadari sehingga kita bisa datang dengan keadaan kosong dengan
menaruh terlebih dahulu segala embel-embel indentitas diri yang dibanggakan. Dalam
keadaan kosong dan polos ini kita diisi dan pengisian diri yang diberikan nya
paling utama adalah kemurnian diri untuk mencapai kesejatian diri. Semoga
dibukakan pintu bagi atman sehingga tumbuh kesadaran pada diri untuk melangkah
kejalan ilahi. Beliau lahir ke dunia dengan kuasanya. Dengan kuasa yang dibawa
bisa memberikan segala kebutuhan manusia. Namun yang paling dibutuhkan dalam
hidup ini adalah jalan menuju tuhan. Dengan restunya maka terbukalah jalan yang
paling mudah menuju kejalan tuhan mencapai moksartam jagadita. Dapatkan restu
yang paling utama ini bila tahu akan kehadirannya di dunia ini, dengan penuh
keyakinan akan kehadiran tuhan menjelma sebagai sad guru yang agung dan
pasrahkan diri bahwa kita sebagai makhluk yang sangat kecil dihadapannya,
sehingga berkat yang diberikan sebagai berkah yang sepatutnya didapatkan.
Dari
sepuluh awatara wisnu turun kedunia, yang terakhir disebut kalki awatara, yang
terlahir pada jaman kali yuga. Kali yuga merupakan jaman bagian akhir dari
catur yuga. Pada jaman ini kekuatan adharma lebih besar dari pada dharma atau
lebih banyak orang yang tidak bermoral dari pada rang yang tidak bermoral dari
pada yang bermoral kebajikan. Ditinjau dari perkembangan sejarah ciri-cirinya
telah lama terjadi di dunia ini. Di dunia ini pernah terjadi penjajahan secara
besar-besaran , terjadi perang dunia I dan II. Di jaman tehnologi ini memang
kehidupan secara material sangat maju, kecanggihan sistem tehnologi berkembang
pesat dengan sistem komputer yang makin canggih. Kehidupan manusia pun tampak
lebih sejahtera dengan banyaknya fasilitas-fasilitas kehidupan yang serba
mewah, sistematis dengan tehnologi canggih. Namun kegiatan hidup dengan
tehnologi canggih ini banyak dilakukan dengan menguras isi/kandungan bumi secara
besar-besaran. Banyak terdapat penambangan emas, batu bara maupun material yang
lainnya dilakukan secara besar-besaran, pengeboran minyak bumi dan pengembangan
senjata nuklir maupun tehnologi yang bersifat penghacuran masal terus
dikembangkan dengan dalih demi kesejahteraan umat manusia. Jadi bumi ini
dikuras , diperas bahkan dihancurkan dengan sistem tehnologinya. Alam pun
nampaknya semakin murka sehingga terjadi berbagai jenis bencana alam akibat
keserakahan umat manusia. Ini semua merupakan ciri-ciri jaman kali semakin tua.
Pada jaman ini kehidupan sehari-hari manusia hampir sepenuhnya untuk memenuhi
kepentingan jasmani, sedangkan kepentinga jiwanya hampir tak pernah
terpikirkan. Tirani atau kejahatan makin meraja lela, baik yang terselubung
oleh kedudukan maupun yang terang-terangan. Sehingga mencari orang yang benar-benar
jujur dan baik sangat langka.
Ketika
jaman kali berakhir jaman peralihan (sandya masa) pun akan menuju ke jaman
krtha (satya yuga). Peralihan dari kali yuga ke kertha yuga merupakan perubahan
yang luar biasa, sehingga peran awatara yang turun pada jaman ini tidak hanya
memelihara mungkin juga mempralina, karena mempralina itu maknanya adalah
melebur yang telah rusak untuk mengganti dengan yang baru. Awatara yang dalam
misinya demikian akhirnya disebut sebagai siwa awatara.
Dalam kondisi demikian
dimana kali sengara atau jaman kali telah mendekatimasa akhir, manusia tidak
memiliki kemampuan apa-apa untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tiada
perlindungan yang kokoh untuk menyelamatkan diri karena bencana bisa datang
dari mana-mana, bahkan bencana pun bisa datang dari dirinya sendiri. Satu-satunya
jalan penyelamatan ada ditangan tuhan. Dekatkan diri mulai detik ini kepada
tuhan, karena bencana bisa datang sangat cepat meskipun suasana sedang ceria.
Mendekatkan diri dengan tuhan tidak semata-mata mencari perlindungan diri,
keluarga maupun harta benda yang dimiliki, namun yang lebih penting adalah
menumbuhkan kesadaran jiwa, dengan berbadan jasmani pula kita dapat menikmati
sentuhan jiwa, menerima pancaran suci tuhan. Apabila kita telah dekat dengan kasih tuhan tidak ada rasa
takut terhadap bencana yang datang, tidak merasa khawatir apapun kondisi jaman,
walaupun terlahir dijaman kali yuga, namun jiwa kita menikmati jaman krtha
yuga. Dapatkah kasih tuhan dan dapatkan jalan menuju tuhan ketika masih hidup,
cintai hidup ini sama dengan mencintai tuhan, sehingga tidak perlu mengorbankan
hidup atas nama apapun karena hidup matinya insan didunia ini ada ditangan
tuhan. Maka pasrahkan semuanya kepada tuhan apapun yang bisa dilakukan. Jaman
kali yuga yang bersifat global dimana tirani terjadi di seluruh dunia dengan
kekuatan yang dasyat, sehingga seorang awatara yang tentu dibatasi oleh gerak
badan jasmani membatasi pula jangkauan misinya untuk menegakkan dharma diseluruh
dunia ini. Atas kehendaknya beliau bisa memakai beberapa badan jasmani sebagai
awatara-awatara dijaman kali sengasara untuk menegakkan hukum dan mengembalikan
ajaran dharma. Mungkin ada beberapa orang awatara dengan misi dan kuasanya masing-masing
secara berturut-turut hingga jaman mencapai Krtha Yuga.
0 Response to "Awatara"
Post a Comment