Cara Memelihara kehamilan menurut ajaran Ayurveda dan Agama Hindu, tidaklah jauh berbeda oleh karena itu dicanangkan untuk melaksanakan :
- Diet yang bersifat satwam (swastika) dalam makanan sehingga akan berpengaruh baik terhadap tumbuh kembangnya embrio - brhuna dalam kandungan.
- Menghindari bergadang atau tidur siang hari.
- Posisi tubuh yang wajar saja, sehingga keseimbangan terjamin.
- Menghindari emosi yang meledak-ledak, dengan membaca ceritra yang menarik.
- Pendidikan saat kehamilanpun telah dikemukakan, sehingga menurunkan suputra sebagai "pelitanya keluarga".
Pendidikan Bhruna dalam kandungan telah menjadi bagian untuk diajarkan sehingga dapat dimengerti oleh cabang bayi - bhruna nya.
Melalui analisa ilmiah tentang "bhrunaha" = tumbuh kembang janin dalam kandungan tidak banyak berbeda dan sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran modern. analisa menurut ayurveda - atharvaveda" justru dikemukakan berdasarkan kemampuan rohani yang dalam tanpa mempergunakan alat-alat canggih seperti jaman modern. oleh karena itu masyarakat modern saat ini tidaklah perlu silau dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, karena cikal bakalnya telah dicanangkan dalam ajaran filsafat ayurveda yang sumbernya adalah atharvaveda, sebagai wahyu Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dari sinilah ajaran agama hindu berkeyakinan bahwa, terdapat jalur utama dari kehidupan manusia yang berorientasi pada konsep "Swyambhu Manu" yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang menciptakan dirinya sendiri sehingga mampu menerima wahyu dari dirinya sendiri, untuk dijabarkan kepada umat manusia. sebelum menciptakan manusia Ajaran Atharwa Veda, yang menjadi sumber dari Ayurveda diwahyukan terlebih dahulu sebagai pedoman hidup umat manusia, karena Kitab Suci Atharwa Veda mengandung berbagai ilmu yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Setelah melahirkan terjadi perubahan yang radikal, karena hilangnya semua hormonal yang mengendalikan kehamilan dan diganti oleh satu hormon yang mengendalikan pembentukan, penyimpanan dan pengeluaran ASI (air susu ibu) yang menjadi bahan makanan utama bayi. Hormon yang mengatur ASI adalah "Prolaktin tunggal" Setelah melahirkan menurut ajaran Hindu disebutkan dalam keadaaan Cuntaka karena terdapat :
- Pengeluaran darah sisa persalinan yang lamanya bervariasi.
- Lamanya cuntaka sekitar 24 hari atau satu bulan dan tujuh hari
- Setelah waktu ibu dan bayinya mendapatkan upacara-upakara khusus sehingga dianggap sudah bersih untuk dapat datang dan masuk ketempat suci keluarga dan bertemu dengan para tertua keluarga.
- Setelah waktu itu semua organ genitalia sudah dianggap kembali normal sehingga sudah dapat melaksanakan tugas sebagai istri.
Dalam ilmu kedokteran modern waktunya ditetapkan selama 6 minggu atau selama 42 hari. sehingga tidak ada perbedaan antar ilmu kedokteran ayurveda dengan ilmu kedokteran modern. Demikian para Maha Rsi jaman dahulu telah mampu melaksanakan peneropongan menurut gagasan filsafat Hindu tentang kembalinya sistim organ genitalia wanita setelah persalinan.
Masalah menyusui telah ditetapkan sebagai makanan utama bayi yang baru lahir. Bagaimana mekanismenya mungkin masih belum diketahui dengan pasti, tetapi sebagai makanan bayi, ASI merupakan makanan utama, Mampunya bayi untuk mencari "puting susu ibu" merupakan peninggalan dari kebiasaanya yang lama sejak manusia itu lahir, sehingga setiap binatang mamalia yang menyusui pasti akan mencari puting susu ibunya untuk dapat menerima makanan utamanya.
Di bali terdapat istilah "mempeng" artinya menyusui bayinya sampai dengan umur lebih dari dua tahun, bahkan "susu neneknyapun" dapat pula diisap, hanya untuk memuaskan "bibirnya mengisap saja". itulah insting bayi yang selalu diturunkan, sehingga bayi itu dapat hidup, karena buah dadalah yang menghasilkan ASI makanan utamanya.
0 Response to "Cara Memelihara Kehamilan"
Post a Comment