loading...

5 Larangan Suami Ketika Istri Sedang Hamil


Telah banyak sekali menganut kepercayaan yang menyebar di daerah-daerah bahkan seluruh indonesia, tentang larangan seorang suami saat istri sedang hamil dari berbagai cerita. Kepercayaan sendiri dapat di artikan sebagai sebuah cerita yang bersifat anonym (tanpa tidak diketahui siapa pencetus atau penciptanya) yang mengandung arti yang mendalam dan berlanjut.

Cerita tentang kepercayaan saat ini berkembang di masyarakat dari mulut ke mulut yang di wariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita, yang memiliki maksud tertentu seperti sebuah kepercayaan yang sifatnya patut dipercaya, harus dilakukan dan dijadikan teladan atau pedoman hidup. Hingga saat ini pun banyak sebagian besar masyarakat modern yang masih mempercayai cerita-cerita yang banyak beredar. Disini saya akan membahas beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan suami pada saat istri hamil menurut secara umum dan menurut hindu.

Pantangan yang tidak boleh dilakukan bagi suami secara umum yaitu :
  • Menjelekkan orang, menghina orang, merendahkan orang lain
  • Menyiksa atau membunuh binatang
  • Tidak Boleh makan atau minum-minuman yang beralkohol sampai mabuk
  • Berjudi atau bermain uang
Dalam ajaran Kanda Pat Rare Ada Pantangan Suami Saat Istri Sedang Hamil yaitu :
  • Tidak boleh membangunkan istri pada saat sedang tidur.
  • Tidak boleh melangkahi istri pada saat sedang tidur
  • Tidak boleh saat istri yang sedang hamil itu lagi  makan, dilarang membayangi dengan bayangan badan terhadap nasi atau makanan yang sedang dimakannya.
Dalam ajaran kanda pat rare diyakini bahwa, perkembangan bayi berkaitan dengan penstanaan para dewa di tubuh bayi, begitu juga para leluhur mulai berhubungan dengan bayi anda. Sehingga untuk menghormati beliau yang sedang berhubungan dengan pembentukan bayi dalam kandungan, hendaknya suami menghormatinya dengan cara tidak melangkahi ataupun membangunkannya dengan mengkejutkan pada saat istri anda tidur.

Dalam Lontar Eka Pertama Ada Pantangan Suami Saat Istri Sedang Hamil
Dalam Lontar Eka Pertama juga dijelaskan hendaknya seorang suami melakukan swadharma agar menurunkan anak yang baik (dharma putra), yaitu :
  • Tidak Boleh Membangun rumah
  • Tidak Boleh Memotong rambut
  • Tidak Boleh Menyelenggarakan pengangkatan anak
  • Tidak Boleh Membuat pagar rumah atau pagar ladang
  • Tidak Boleh Memperistri wanita lain
  • Tidak Boleh Selingkuh
Larangan-larangan tersebut berlaku bagi suami, katanya merupakan petuah dari Bhatara Brahma yang disampaikan kepada Bhagawan Bergu.

Jika saat istri sedang hamil, apa saja yang sebaiknya suami lakukan
  • Menurut Bhuwana Kosa, Wrhaspati Tattwa, dan Mahabharata, adalah sebagai berikut :
  • Membuat perasaan istri tenang/damai/aman/terlindungi
  • Melakukan derma (Drwya Yadnya-dana punia)
  • Rajin sembahyang, Rajin bersamadhi, Rajin bermeditasi
  • Membaca Mahabharata
Pada usia kehamilan 7 bulan, mengadakan upacara megedong-gedongan (kalau mungkin/bisa) Kalau tidak, sembahyang biasa ditujukan kepada Bhatara Guru (Sanghyang Widhi) mohon keselamatan bayi dan ibunya.

Melakukan puasa setiap bulan purnama dan tilem untuk mengendalikan panca indria.
Pada saat istri sedang hamil, bila ia sedang makan, hendaknya jangan diajak bicara, apalagi diberi kata-kata kotor, kasar, keras yang membuatnya tersinggung dan sakit hati. Karena, Sang Hyang Urip sedang bersemayam pada orang yang sedang makan.

Itulah sebabnya kemudian muncul mitos yang mengatakan, tidak boleh membunuh orang yang sedang makan, walaupun dia seorang penjahat atau musuh sekalipun. Maka dari itu, bagi suami-istri agar semua pikiran, perkataan dan perbuatan, diarahkan pada ajaran-ajaran kebajikan (dharma), agar terhindar dari malapetaka, baik bagi mereka berdua, maupun anak yang dikandungnya.
Larangan Untuk Wanita Yang Hamil

Pantangan lainnya :
Pada saat istri sedang hamil tidak diperbolehkan untuk melakukan upacara mepandes atau upacara potong gigi

Menurut Lontar Catur Cuntaka :
  • Mepandes adalah suatu upacara yang menyebabkan diri cuntaka. Lamanya cuntaka, saat dia naik ke bale petatahan, selama metatah, dan sampai selesai, diakhiri dengan mabeakala. Setelah mabeakala barulah cuntakanya hilang. Prosesi itu memakan waktu antara 1-2 jam. Walaupun masa cuntaka itu singkat, tetap saja Ibu itu kena cuntaka.
  • Bayi atau jabang bayi yang ada dalam kandungan seorang istri adalah roh suci yang patut dihormati, dipuja atas perkenan Sanghyang Widhi yang “mengijinkan” roh itu menjelma kembali menjadi manusia (walaupun masih berupa janin). Jadi Ibu yang mengandung bayi yang suci, patut dihindarkan dari penyebab-penyebab cuntaka. Tidak hanya potong gigi saja, tetapi juga semua jenis cuntaka, misalnya: ngelayat orang mati, mengunjungi penganten (pawiwahan), memegang orang-orang sakit (sakit gede-lepra, aids dll). Jadi demi keselamatan Ibu dan Bayi, sebaiknya upacara potong gigi itu ditunda sampai bayinya lahir dan sudah berusia lebih dari 3 bulan.
Demikian artikel tentang 5 Larangan Suami Ketika Istri Sedang Hamil ini saya buat, semoga bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi masyarakat seluruh Indonesia, kalau ada salah kata saya minta maaf...Suksma....

1 Response to "5 Larangan Suami Ketika Istri Sedang Hamil"

babbettejacques said...

citizen titanium watch - iTanium Art
Home · Watches & Watches · Watches & sia titanium Watches · Watches & titanium ion color Watches. Watches · ford fusion hybrid titanium Watches Watches · Watches · titanium mug Watches · Watches · Watches · Watches suunto 9 baro titanium