UNIK, SEEKOR IKAN YANG TERLALU PINTAR

UNIK, SEEKOR IKAN YANG TERLALU PINTAR, Dua ikan hidup di dalam sebuah kolam. Nama-nama mereka adalah Satabuddhi (memiliki pemahaman seratus) dan Sahasrabuddhi (memiliki pemahaman seribu). Keduanya memiliki seekor katak sebagai teman, yang bernama Ekabuddhi (memiliki pemahaman satu). Untuk sementara waktu mereka akan menikmati percakapan ramah di tepi kolam dan kemudian mereka akan kembali ke air. Suatu hari ketika mereka berkumpul untuk bercakap-cakap, beberapa nelayan datang ketika matahari terbenam. mereka membawa jaring di tangan mereka dan banyak ikan mati di kepala mereka.

Ketika nelayan itu melihat kolam, mereka berkata satu sama lai, tampaknya ada banyak ikan di kolam ini dan air sangat rendah. Mari kita kembali kesini besok pagi! Stelah mengatakan ini, mereka pulang ke rumah. Kata-kata ini menyebar tiga temen itu seperti petir dan mereka meminta nasehat satu sama lain. Katak berkata, oh, sayangku satabuddhi dan sahasrabuddhi, apa yang harus kita lakukan? haruskah kita melarikan diri atau tetap tinggal disini? Mendengar hal ini, Sahasrabuddhi tertawa dan berkata, oh, temanku, jangan takut kata-kata saja! Mereka mungkin tidak akan datang kembali. Tetapi bahkan jika mereka datang kembali, aku akan mampu melindungi diri sendiri dan kalian juga, melalui kekuatan pemahamanku, karena aku tahu banyak jalur melalui air.

Setelah mendengar hal ini, Satabuddhi mengatakan, Ya, apa yang Sahasrabuddhi katakan adalah benar, karena seseorang dengan benar mengatakan : dimana baik angin maupun sinar matahari telah menemukan satu jalan, pemahaman cerdas dengan cepat akan membuat jujur dan juga segala sesuatu di bumi tunduk pada pemahaman orang-orang yang pintar. Mengapa kita harus meninggalkan tempat kelahiran yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, hanya karena kata-kata? kita tidak harus mundur satu langkahpun! Aku akan melindungi kalian melalui kekuatan pemahamanku.

Katak itu berkata, saya hanya memiliki satu kecerdasan dan itu menasehati saya untuk melarikan diri. Hari ini saya akan pergi dengan istri saya ke kolam lain. Setelah mengatakan ini, segera stelah malam, katak itu pergi ke kolam lain. Pagi-pagi pada hari berikutnya nelayan datang seperti hamba dewa kematian dan menyebar jala mereka di atas kolam. Semua ikan, kura-kura, katak, kepiting, dam makhluk air lainnya terperangkap dalam jaring dan terperangkap juga Satabuddhi dan Sahasrabuddhi, meskipun mereka melarikan diri dan melalui pengetahuan mereka tentang bebrbagai jalur melarikan diri untuk sementara waktu dengan berenang kesana kemari. Tapi mereka juga, bersama dengan istri-istri mereka, jatuh ke jaring dan tewas.

Siang itu para nelayan dengan gembira berangkat menuju ke rumah mereka. Karena berat bebannya, salah seorang membawa satabuddhi di kepalanya. Mereka mengikat sahasrabuddhi ke tali dan menyeretnya di belakang. Katak ekabuddhi, yang telah naik ke tepi kolamnya yang baru, mengatakan kepada istrinya, lihat, sayang! tuan seratus akal terletak di kepala seseorang dan tuan seribu akal menggantung dari tali. Tapi pak tunggal akal, sayangku, sedang bermain disini di air jernih.

Tweet