Sirnanya Keluarga Sejahtera dan Bahagia, Jika kita telah mengetahui betapa dan bagaimana seharusnya suami istri berfikir, berkata dan berbuat demi terwujudnya dan terpeliharanya keluarga yang sejahtera dan bahagia. Perlu kita mengetahui dan menyadari beberapa hal yang dapat merusak dan memusnahkan segala sejahtera dan bahagia itu. Justru hal inilah yang benar-benar harus diketahui dan disadari untuk dijaga sekuat-kuatnya demi kelanggengan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga itu sampai hayat dikandung badan. Bahkan menurut ajaran sradha agama hindu bahwasanya kita akan selalu lahir berulang kali maka tentu tidak mustahil ikatan lahir batin antara suami istri pada masa kehidupan ini dapat dilanjutkan lebih baik dalam kelahiran-kelahiran berikutnya. Apalagi menurut ajaran agama hindu bahwasanya perkawinan itu dilaksanakan hanya satu kali untuk selama hidup di dunia ini. Ini berarti agama hindu tidak mengenal dan tidak membenarkan adanya perceraian. Sebab dikatakan di dalam ajaran agama hindu bahwa seorang wanita yang masih kecil ia dijaga dan dilindungi oleh orang tuanya. Kemudian setelah wanita itu kawin ia dijaga oleh suaminya, akhirnya jika suaminya telah meninggal ia dijaga dan dilindungi oleh anak-anaknya.
Adapun hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya dan memusnahkan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga itu antara lain :
- Terjadi perceraian
- Yerjadinya penyimpangan azas monogami yang disebabkan oleh beberapa faktor misalnya : karena penyakit dan kemandulan dan tidak mempunyai anak laki-laki.
Andaikata terjadi masalah yang kedua itu sesungguhnya dengan penuh kebijaksanaan hal ini dapat diatasi untuk tidak sampai mengorbankan kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga. Misalnya : Penyelesaian kemandulan seorang istri dapat diatasi dengan jalan mengangkat anak yang ayahnya sebagai santana. Anak-anak yang perempuan dengan melalui upacara keagamaan dapat dirubah setatusnya menjadi laki-laki yang disebut putrika dan masalah penyakit hal seperti itu perlu direnungkan dengan mendalami sedalam-dalamnya tentang hukum karma dan tumimbal lahir. Dengan menyadari hal-hal tersebut diatas maka kemungkinan-kemungkinan goyahnya dan lenyapnya kesejahteraan dan kebahagiaan itu dapat diatasi.
0 Response to "Sirnanya Keluarga Sejahtera dan Bahagia"
Post a Comment