loading...

Peradaban Weda Dalam Agama Hindu


Peradaban Weda Dalam Agama Hindu, Perkembangan dan kemajuan kehidupan keagamaan bangasa Drawida setelah terjadi asimilasi dengan bangsa asrya disebut sebagai peradaban weda. pada periode inilah disusun kitab-kitab suci yang terdiri atas weda samhita, Brahmana, dan Upanisad. Oleh karena itu zaman weda ini terbagi menjadi zaman weda, zaman Brahmana, dan Zaman Upanisad. Tata cara kehidupan keagamaan pada zaman weda banyak mengenal nama Dewa. Dewa-dewa ini masing-masing dihubungkan dengan tenaga alam yang menguasai dan mempengaruhi kehidupan manusia saat itu. Tenaga alam tersebut merupakan manisfestasi Dewa, seperti Agni adalah dewa api, surya adalah dewa Matahari, Chandra adalah dewa bulan, Maruta adalah dewa badai, indra adalah dewa perang, dan sebagainya. walaupun zaman itu mereka mengenal berbagai macam dewa tetapi Hyang Widhi tetaplah satu hanya mereka yang bijaksana menyebutkan dengan berbagai nama. Secara umum, pada zaman weda, hubungan manusia dengan dewa sangat dekat. Aspek kekuatan alam dipuja melalui dewa tertentu dengan memakai upakara tertentu. Saat itu, peran para pendeta mulai dominan yang akhirnya ditandai dengan munculnya zaman Brahmana.

Zaman Brahmana ditandai oleh adanya kitab-kitab Brahmana yaitu bagian dari weda yang berisi peraturan dan kewajiban keagamaan. Dilihat dari segi filsafat, dasar pemikiran yang sistematis. Namun dasar-dasar pemikiran filsafat ini sebenarnya telah ada pada zaman Weda, hanya saja pada zaman Brahmana sistem filsafat diperluas lagi dalam bentuk yang lebih abstrak dan sintesis. Penguraian yang lebih sistematis terjadi pada zaman berikutnya yaitu zaman Upanisad karena kehidupan pada zaman Brahmana didominasi oleh masalah yajna, sehingga tidak heran jika banyak pemikiran keagamaan bersifat spekulatif dan menganggap bahwa yajna itu memiliki daya sakti yang mistik dan bersifat rahasia. Pada zaman ini juga berkembang kepercayaan terhadap adanya hidup sesudah mati, adanya pitara dan dunia dewa/sorga. Dapat disimpulkan bahwa pemikiran keagamaan zaman Brahmana sudah mengarah kepada pemikiran yang lebih logis dan rasional. pemikiran tentang ketuhanan sudah ada kemudian disempurnakan pada zaman Upanisad. Zaman Upanisad ditandai oleh adanya kitab-kitab Upanisad. 

Pemikiran Keagamaan pada zaman ini sudah mulai bersifat filosofis, begitu juga tentang hakekat Hyang Widhi yang digambarkan secara filsafat. pandangan yang menonjol ketika itu adalah suatu ajaran yang bersifat monistis dan absolutisme, yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermacam-macam itu dilahirkan dari satu realistas tertinggi. Realitas ini tak terlihat, bebas dari awidya, tidak tembus akal manusia tetapi menyelami segala sesuatu. Realitas itu disebut Brahman atau Hyang Widhi, Setelah zaman weda muncullah zaman Wiracarita. Zaman ini adalah zaman yang penting dalam sejarah perkembangan agama hindu di india. zaman yang banyak melahirkan pemikir. Mulai banyak melahirkan ahli agama yang ingin mengadakan pembangunan dibidang agama. selanjutnya adalah zaman Sutra-Sutra. 

Pada zaman ini pembaharuan dibidang agama mulai terasa antara lain bermunculan komentar-komentar yang sederhana untuk mempelajari arti dan makna ajaran weda, seperti upacara, filsafat, etika dan sebagainya. Adanya uraian mengenai upacara korban secara sistematis mempengaruhi kelahiran kitab sutra seperti kalpa sutra, kemudian bermunculan sutra-sutra yang lain seperti : Dharma Sutra, dan Graha Sutra. selain pembaharuan dibidang filsafat seperti Nyaya, Waisesika, Samkhya, Yoga, Mimamsa, dan Wedanta. Zaman yang muncul setelah zaman sutra-sutra disebut zaman Skholastik. Zaman ini adalah zaman pemimpin besar sebagai kelamjutan Zaman Wiracarita seperti dengan tokoh-tokoh seperti ramanuja dan sankara. setelah masuknya pengaruh islam, mulailah ada gejala-gejala perkembangan baru dalam sejarah agama hindu seperti Kabir (1140-1518) yang berusaha memberikan pengaruh agama hindu terhadap agama islam serta mencoba menjadikan agama hindu dan agama islam saling mempengaruhi. Ajarannya dikemudian hari menjadi salah satu sumber ajaran nanak (1469-1538) sebagai pendiri agama sikh. kebangkitan agama hindu pada abad XVIII dipelopori oleh Ram Mohan Roy (1772-1833). Ia adalah seorang tokoh hindu yang mendapat pendidikan barat. disamping ia berusaha keras untuk membangun dibidang agama juga mengusahakan pembangunan dibidang sosial seperti mempelopori pemberantasan poligami dan menghindari sati (pembakaran janda). Gerakannya disebut Brahma Samaj. 

Setelah ia meninggalkan ajarannya diteruskan oleh Debendra Nathagore, ayah dari Rabindra Nathagore. setelah Rabindra Nathagore meninggal dilanjutkan oleh Kesab Candra Sen. Pada akhirnya ajaran itu terpecah menjadi berbagai macam aliran. aliran yang lebih dipengaruhi oleh politik ialah Arya samaj yang dipelopori oleh swami dayananda saraswati. ajaran ini untuk membangun agama hindu dan untuk mengadakan sintesa antara yang baru dengan yang kuno, antara budaya barat dengan budaya timur. ajaran arya samaj mencakup tiga hal yaitu : Weda adalah wahyu hyang widhi, Weda adalah sumber pokok  bagi ilmu agama-agama didunia. Tokoh pembaharuan agama hindu yang besar sekali pengaruhnya adalah Mahatma Gandhi (1869-1948). Ajarannya adalah Monisme, Satya Graha, dan Ahimsa.

Swastikarana

0 Response to "Peradaban Weda Dalam Agama Hindu"