loading...

BENANG TRIDATU


BENANG TRIDATU, Ketika ada berita akan terjadi bencana atau bahaya mengancam, maka ramailah angota masyarakat ngaturang bhakti dan nunas benang tridatu, dengan maksud agar terindar dari bahaya tersebut. Itulah tradisi yang sejak zaman dahulu kala diwariskan kepada masyarakat Bali. Tidak ada seorangpun yang mempersoalkan mengapa harus memakai benang tridatu. Dengan memakai benang tridatu diyakini akan dapat terbebas dari bencana yang sedang mengancam. Apakah betul demikian, itulah suatu pertanyaan yang belum terjawab secara ilmiah.

Sekarang marilah benang tridatu tersebut kita kaji. Benang Tridatu menurut I Wayan Maswinara (Gayatri Sadham Maha Mantra Menurut Weda) adalah jalinan benang tiga warna : Merah, hitam, dan putih. Ketiga warna ini adalah simbul atau lambang Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Disamping sebagai lambang Dewa Brahma-Wisnu-Siwa termaksud diatas, benang tridatu itu diartikan pula sebagai simbul dari tiga serangkai berikut ini :
  • Mahasaraswati-Mahalaksmi-Mahakali.
  • Satwam-Rajas-Tamas (triguna).
  • Masa lalu-Masa kini-Masa datang (tiga waktu).
  • Badan kasar-Badan Halus-Badan penyebab (tiga badan).
  • Surga-Bumu-Neraka (tiga wilayah).
  • Ang-Ung-Mang (tiga aksara suci yang tunggal).
  • Tat Avitur Varenyam-Bhargo devasya dhimahi-dhyo yo nah pracodayat (Tiga kaki Gayatri).
Itulah berbagai pelambang yang dapat dikaitkan dengan benang tridatu. Tetapi simbol utama dari benang tridatu adalah simbol Brahman yang disebut Brahmagranthi, yang berfungsi melindungi badan manusia dari penyakit dan berbagai gangguan yang disebabkan oleh energi negatif dan jahat. Hal inilah rupanya yang mendorang para Sulinggih untuk memanfaatkan benang tridatu sebagai penangkal jika bahaya sedang mengancam.

Arti lain yang dapat dijelaskan mengenai benang tridatu adalah bahwa jalinan ketiga benang suci itu juga merupakan simbol jalinan ketiga nadi yang ada dalam tubuh manusia, yaitu Ida, Pingala, dan Sumsumna. Melalui ketiga nadi inilah energi kudalini mengalir sebagai prana yang dapat meningkatkan kesadaran diri manusia. Karena itu benang tridatu juga dipandang sebagai simbol pengorbanan egoisme dan dinamakan benang pengorbanan atau Yajna Pavita.

Supaya benang tridatu dapat berfungsi dengan baik sebagai pelindung bagi mereka yang mengunakannya, maka pada waktu memasang hendaknya dibacakan Matram berikut ini :

Jajnopavita Mityasya Mantrasya
Parabrahma Rsih Tristup Chandah
Paramatma Devata
Upavita Dharane Viniyogah

Om Yajno Pavitram Paranam Pavitram
Prajapater Yat Sahajam Purasat
Ayusyamagryam Pratimunca Subhram
Yajnopavitam Balamastu Tejah

Artinya :
Bagi benang suci, Idah Shang Hyang Widi Wasa adalah Pendetanya. Tristup adalah lagunya. Kesadaran yang meresapi segalanya merupakan pimpinan Dewata. Benang suci ini sangat sakral. leluhur dan para Dewa telah memberkatinya. Jika dipakai di badan, seseorang akan mencapai umur panjang dan pikiran murni. Benang suci juga memberikan kekuatan, kecerdasan dan kecermerlangan.

Apabila benang tridatu akan dilepas karena sudah lama dipakai, maka ketika akan dilepas agar diucapkan Mantram berikut :

Upavitam Bhinnatantum Jirnam
Kalmasadustam Visrajami Jale
Brahmavarco Dirghayurastu Me

Artinya :
Benang suci yang telah tua sudah tidak layak dipakai. Karena itu hamba persembahan benang suci yang tua ini kepada air. Semoga Ida Shang Hyang Widi Wasa memberikan hamba umur panjang.

0 Response to "BENANG TRIDATU"