Mungkin timbul pertanyaan, apa sebenarnya manfaat atau arti positif dari Upakara atau Banten bagi masyarakat. Banten sesungguhnya adalah persembahan suci kepada Ida Shang Hyang Widi Wasa. Dalam hal ini Banten menjadi simbol berserah diri kepada kebesaran-Nya. Dengan kata lain, Banten adalah media untuk menyatakan srada dan bhakti umat kepada-Nya. Sebagai persembahan suci, banten itu mempunyai berbagai arti positif. Hal ini tentu harus dipahami pula oleh Umat Hindu :
- Dengan membuat Banten, masyarakat akan selalu ingat kepada Ida Shang Hyang Widi Wasa.
- Karena Banten dibuat sebagai persembahan yang tulus iklas kepada Ida Shang Hyang Widi Wasa, Maka dalam perbuatannya masyarakat seolah-olah dibiasakan untuk bersabar dan mengendalikan diri, tidak boleh marah dan tidak boleh berkata kasar.
- Pembuatan Banten akan menurut penyesuaian diri dengan kemampuan, sehingga mengurangi egoisme.
- pembuat Banten mendorong pertubuhan ekonomi rakyat.
- Masyarakat bahwa yang semakin meningkat pendapatannya akan merasa semakin optimis dan mau bekerja lebih keras lagi, sehingga penghasilannya pun akan semakin besar pula.
- Pembuat banten dapat mendorong peningkatan gizi masyarakat.
- Industri kerajinan dan kesenianpun akan semakin berkembang.
- Pertanian dan perternakan juga akan semakin berkermbang.
Dengan jujur harus dikatakan pula bahwa Agama Hindu dengan Upakara dan Upacaranya, Barang kali adalah satu-satunya agama yang dapat menumbuh kembangkan perekonomian, disamping juga meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya juga tentu mengurangi pengangguran. Disinilah seorang patut berterima kasih dan bersyukur, karena Ida Shang Hyang Widi Wasa telah melimpahkan karunia-Nya kepada Umat Hindu.
Kembali ke masalah Yajna atau persembahan suci. Sebagaimana sudah disinggung diatas, kegiatan persembahan suci itu mencukup lima jenis kegiatan yang disebut panca yajna dan terdiri dari : Dewa Yajna, Rsi Yajna, Manusa Yajna, Pitra Yajna, dan Buta Yajna.
Kelima jenis Yajna atau pengorbanan suci ini pada hakekatnya dapat dilaksanakan dengan tiga cara, yaitu :
- Dilaksanakan setiap hari (Nitya Karma).
- Dilaksanakan pada hari-hari tertentu (Naimitika Karma)
- Dilaksanakan secara insidentil atau pada waktu yang tidak pasti (Kamya Karma)
- Yajna dalam bentuk yang nyata (Riil atau sekala)
- Yajna dalam bentuk yang tidak nyata (abstrak atau Niskala)
1 Response to "Arti dan Manfaat Banten dalam Agama Hindu"
Maaf kak kalo banten buat kolam ikan apa ya? Tapi apa boleh buat kolam ikat di rumah tananya di gali kak?
Post a Comment