loading...

Arti Catur Wara dalam Agama Hindu


Arti Catur Wara dalam Agama Hindu, Catur Wara umumnya digunakan untuk padewasan berdagang atau kegiatan sosial. Dalam padewasan berdagang, Catur Waranya : laba atau Sri. Laba, mendapat hasil. Sri artinya makmur atau beruntung. Sedangkan untuk Jaya mempunyai sifat kemenangan dan Mandala bersifat kewilayahan.

Perhitungan dengan 4 (empat) jari kiri yaitu :
  1. Paham tetang posisi ketiga jari yang dipergunakan adalah jari telunjuk kiri adalah tempat dari Sri, jari tengah kiri adalah tempat dari Laba, jari manis kiri adalah tempat dari Jaya, dan jari kelingking tempat dari Mandala.
  2. Paham posisi paeukon dan catur waranya, misalnya (redite sinta =Sri) (redite landep = mandala) (redite ukir = jaya) (redite kulantir = laba).
  3. Penentuan padewasan adalah diketahui misalnya hari ini dewasanya budha taulu. ditanyakan tentang catur wara padewasan tersebut, apakah Sri, Laba Jaya atau Mandala?.
  4. Ingat dengan Pengeculaian adalah dalam catur wara ada yang disebut jaya tiga (jaya, jaya, jaya) yaitu kemunculan jaya berturut-turut muncul 3 kali, apabila waktu yang dihitung yaitu wuku dungulan sampai dengan watu gunung, sedangkan wuku dari sinta sampai dengan sungsang, penghitungannya normal sekali hitung.

Cara Penghitungannya
Selalu dimulai dari jari telunjuk kiri, yaitu sinta, kemudian landep jatuhnya pada jari tengah, ukir di jari manis, kurantil di jari manis, taulu di jari tengah, gumbreg di jari telunjuk pada demikian seterusnya, setelah dilanjutkan penghitungannya, posisi taulu ada di jari telunjuk kiri, ini berrti tempatnya redite, lanjutkan bergerak ke kiri penghitungannya yaitu redite, soma, anggara sampai pada budha. Posisi budha ternyata ada pada jari kelingking kiri dan jari kelingking kiri, catur waranya adalah mandala. Jadi budha taulu, catur waranya adalah mandala.

0 Response to "Arti Catur Wara dalam Agama Hindu"