MUSPA PUYUNG, Kramaning Sembah pada hyang widhi, selalu diawali dengan muspa puyung - muspa tanpa sarana. berbeda dengan pamuspan selanjutnya yang menggunakan bungan ataupun kwangen. bunga yang berbau wangi secara otomatis manandakan keharuman hati nurani yang memuja, namun ketika muspa tidak mengguunakan sarana, apakah ini tanda dari ketidakpastian perasaan sang pemuja?
Doa-doa yang dipanjatkan ketika muspa puyung pun sangat tergantung suasana hati pemujanya. mantra "OM Atma Tatwatma Sudha Mam Swaha" di ucapkan, disini jelas kaitannya dengan pembersihan jiwa yang bersangkutan karena adanya bersihnya jiwa maka akan terpancar bayangannya didalam hati. kebersihan jiwa mutlak dilakukan untuk mendapatkan sinar sucinya dan pada saat beliau menampakan sinar suci barulah dilanjutkan muspa dengan sarana bunga.
Sarascamucaya sloka 502 djelaskan sbb : "apan duhkaning manah anuwuhakeni kalaraning sarira, kadi angganing wesi tinunu pinanasan, pinasukaken ya ring wwai ikang kumbha. panasniya ika ya muhara panas irikang wwai". (sakit fikiran akan menyebabkan sakitnya fisik. sama halnya besi yang panas dimasukan kedalam air, maka air itu akan panas dibuatnya) besi panas ibarat fikiran yang sakit, air diibarat badan, bahwa pengaruh pikiran berakibat pada fisik.
saat muspa tanpa sarana, diupayakan menyatukan diri dengannya agar kekotoran fikiran segera diterapi karena kehadiran bayangannya. muspa puyung pada intinya adalah pendekatan diri kepada hyang widhi dengan jalan mengheningkan fikiran dan suasana hati. mengheningkan fikiran juga dapat ditempuh dengan cara lain : Sravanam (mendengarkan desiran suci), Kirtanam (menghafalkan bait-bait kidung suci), Wandhanam (membaca kitab-kitab suci ).
pada saat muspa puyung dengan Sravanam, Kirtanam maupun Wandhanam, sesungguhnya tidaklah tepat kalau diartikan tanpa sarana sama sekali. kekidungan bali juga disebut dengan Sekar yang artinya bunga. kekidungan ada yang Sekar Alit (pupuh), Madya (kidung), dan Sekar Agung (wirama kakawin) sehingga mereka yang telah melakukan sravanam, kirtanam dan wandhanam, sama halnya sudah menghaturkan pemujaan dengan srana sekar. dengan memusatkan fikiran pada hyang widhi dalam rangka menghadirkan beliau dalam sanubari dan fikiran akan berdampak memberikan kesehatan pada tubuh seseorang.
Shang hyang widhi memercikan sinar sucinya, menerangi kegelapan hati yang hanya tertangkap oleh fikiran dan suasana hati yang hening. seperti penggalan kakawin arjuna wiwaha : " sasi wimba haneng gatha mesi banyu. ndan asing suci nirmala mesi wulan". (bayangan bulan akan terlihat dalam air, namun hanya air bening saja yang bisa menangkap bayangan itu). Mulailah menyehatkan pikiran melalui muspa puyung yang bertujuan membersihkan fikiran. banyak penyakit bersumber dari fikiran. maka kebersihan fikiran senantiasa harus diupayakan.
0 Response to "MUSPA PUYUNG"
Post a Comment